'Empat Mata' Distop Tayang Gara-gara Soemanto
Soemanto, sang pemakan mayat, adalah tokoh kunci dilarangnya Empat Mata tayang di Trans7. Pemakan bangkai manusia yang dinyatakan sakit jiwa, oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) divonis tidak layak tampil di layar kaca.
Jakarta Trans7 tidak akan bandel dengan perintah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang menghentikan tayangan Empat Mata. Selasa (4/11/2008) malam nanti, Tukul tak akan nongol di televisi. Tapi itu hanya untuk sementara.
"Memang penghentiannya hanya untuk sementara, sifatnya suspend," jelas Anita Wulandari, Marketing Public Relations Departement Head Trans7 saat berbincang dengan detikhot melalui telepon Selasa (4/11/2008).
Ditambahkan Anita, dalam 1-2 hari ke depan, Trans7 akan melakukan pertemuan dengan KPI. Mereka akan berdiskusi lebih jauh soal nasib Empat Mata. Apakah setelah pertemuan itu acara yang tayang setiap Senin-Jumat pukul 21.00 WIB tersebut kembali hadir?
"Belum tahu, manajemen nantinya akan memutuskan melanjutkan program ini atau tidak," jawab Anita.
Sebelum dihentikan penayangannya, Empat Mata sudah ditegur tiga kali oleh KPI. Menurut Anita, teguran tersebut pun sudah ditanggapi Trans7. Pihaknya mencoba melakukan perbaikan.
Perbaikan tersebut sepertinya gagal. KPI menilai Empat Mata kembali melakukan pelanggaran ketika menampilkan seseorang memakan ikan hidup-hidup.
"Sebenarnya idenya unik. Tapi mungkin ini masalah teknis pengambilan gambarnya," jelas Anita.
Komentar
Posting Komentar